Perwakilan UEFA dikabarkan akan menggelar pertemuan mendadak pada hari Jumat waktu setempat. Langkah ini diambil sebagai respon atas langkah invasi Rusia ke Ukraina. Sebelumnya dikabarkan pada hari Kamis waktu setempat, pihak militer Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina.
Menanti Kebijakan UEFA
Seyogianya, pihak UEFA telah menjadwalkan laga final Liga Champions akan mengambil tempat di kota St. Petersburg di Rusia. Tak hanya itu, dalam beberapa waktu mendatang, laga penyisihan Piala Dunia juga akan dilangsungkan antara Rusia dengan Swedia. Tak hanya kedua laga ini, beberapa kalangan beranggapan setidaknya laga yang melibatkan Skotlandia dan Ukraina juga akan secara langsung maupun tidak langsung akan turut terdampak.
Dengan adanya risiko-risiko ini, pihak UEFA kini dikabarkan tengah berupaya mencari solusi. Dalam pernyataan resminya baru-baru ini, pihak asosiasi sepakbola Eropa tersebut berujar bahwa terkait perkembangan situasi yang melibatkan Rusia dan Ukraina dalam 24 jam terakhir, presiden asosiasi telah mengambil langkah untuk menggelar pertemuan darurat Komite Eksekutif pada tanggal 25 Februari 2022 pukul 10.00 CET. Pertemuan tersebut diagendakan akan membahas kondisi yang tengah terjadi serta langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak asosiasi.
Tanggapan Beberapa Negara
Langkah dari pihak UEFA sebagai asosiasi pusat sepakbola Eropa memang tengah dinanti banyak kalangan. Beberapa hari yang lalu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menegaskan bahwa pihaknya menganggap mustahil perhelatan laga final Liga Champions dapat diselenggarakakn di St. Petersburg di tengah kondisi saat ini.
Dalam pernyataannya kepada Majelis Rendah Inggris, ia berujar bahwa perhelatan tidak mungkin digelar di negara yang menginvasi negara lainnya. Tak hanya itu, menurut informasi dari halaman W88 login, ia bahkan menyebut Rusia sebagai negara yang terlibat dalam konflik berdarah dengan negara-negara tetangganya. Oleh karena itu, ia pun beranggapan pembatalan laga final Liga Champions merupakan salah satu sanksi yang dapat diberikan kepada negara Vladimir Putin tersebut.
Tuntutan dari Pemain terhadap UEFA
Di saat yang bersamaan, beberapa sosok pemain berkebangsaan Ukraina turut menyatakan tanggapan mereka. Salah satu di antaranya adalah mantan penyerang asal Chelsea, Andriy Shevchenko. Sosok pemain sepakbola legendaris tersebut berujar bahwa Ukraina merupakan tanah tumpah darahnya. Ia telah bermain sepakbola dengan rasa bangga akan bangsa dan negaranya. Ia pun menegaskan bahwa pihak Ukraina telah melalui perjalanan sulit selama 30 tahun perjalanan mereka sebagai sebuah negara.
Menurut sang mantan pemain Chelsea tersebut, Ukraina merupakan sebuah negara yang jujur, pekerja keras, dan mencintai kebebasan. Ketiga hal ini merupakan aset terpenting yang dimiliki oleh bangsa Ukraina.
Tak hanya Shevchenko, pemain bertahan Manchester City, Oleksandr Zinchenko, turut berkomentar tentang hal ini di akun media sosialnya. Ia bahkan tampak tak gentar mengatakan sang presiden Rusia sebaiknya mendapatkan ganjaran akan tindakan yang dilakukannya tersebut.
Setidaknya, respon negatif dari para pemain seharusnya sudah lebih dari cukup untuk memberikan alasan bagi UEFA dalam mengeluarkan kebijakan mereka. Meski saat ini asosiasi sepakbola dari anggota UEFA belum mengeluarkan pandangan resmi mereka, namun tampaknya kebijakan untuk menunda atau bahkan mengalihkan laga tersebut ke negara lain setidaknya bisa menjadi preseden yang baik. Hal ini akan semakin baik pula jika pihak UEFA mempertimbangkan untuk mencoret partisipasi Rusia baik sebagai anggota asosiasi maupun peserta dalam berbagai kompetisi sepabola.

Berkenalan dengan Rangga, seorang penulis olahraga dan penulis konten berpengalaman dengan pengetahuan dan pengalaman luas di dunia olahraga. Keahlian Rangga dalam olahraga tidak hanya sebatas permukaan, karena ia telah menghabiskan banyak jam untuk mempelajari dan menganalisis berbagai disiplin olahraga, mulai dari sepak bola, bola basket, bisbol, dan sebagainya. Dengan minat yang besar dalam taruhan olahraga, Rangga membawa perspektif unik ke dalam karyanya, membuat kontennya menjadi menghibur dan edukatif.