Pemain sepakbola legendaris asal Inggris, Gary Lineker, melontarkan kritiknya kepada pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate. Kritik tersebut disampaikannya karena ada dua pemain yang menurutnya gagal dipanggil sang pelatih untuk membela timnas Inggris. Lineker mempertanyakan alasan sang pelatih yang tidak memanggil James Maddison serta menempatkan Trent Alexander-Arnold di bangku pemain cadangan.
Tim Gareth Southgate Kalah
Inggris takluk dsari tangan Italia dengan skor 0-1 di MIlan dan akhirnya berujung turun dari kasta papan atas di Liga Bangsa-bangsa. Serangan luar biasa dari Giacomo Raspadori di babak kedua nyatanya cukup untuk memastikan kemenangan timnas Italia.
Timnas Inggris kini tercatat gagal memenangkan seluruh 5 laga terakhir mereka. Tim asuhan Gareth Southgate tersebut juga tidak berhasil mencetak satu gol pun dalam 3 laga terakhir. Tak hanya itu, mereka juga gagal mencetak gol dalam 495 menit total laga yang mereka jalani.
Pandangan Lineker ke Tim Gareth Southgate
Tentang kondisi tragis ini, Lineker dengan jelas mengutarakan pandangannya. Ia berujar bahwa pemain bintang asal Leicester City, Maddison, dan pemain asal Liverpool, Trent Alexander-Arnold seharusnya menjadi kunci yang bisa menyelesaikan masalah kreativitas di timnas Inggris.
Maddison sebenarnya hanya pernah menjalani 1 kali laga bersama timnas Inggris di 2019. Sayangnya, dia seolah diabaikan oleh sang pelatih terlepas dari permainannya yang cukup baik untuk klubnya. Sementara itu, sang pelatih lebih memilih untuk menempatkan Trent Alexander-Arnold di bangku pemain cadangan ketika mereka bermain di Stadion San Siro.
Kritik ke Pelatih Timnas Inggris
Seperti yang dilaporkan W88 Indo, di akun media sosialnya, LIneker mengungkapkan bahwa dirinya ingin mengingatkan bahwa sosok pemain tengah paling kreatif di tanah Inggris, Madderson tidak turun di skuad pada pertandingan tersebut. Sementara pemain bola paling kreatif di tanah negeri Inggris juga nyatanya ditempatkan di bangku pemain cadangan.
Dengan pandangannya tersebut, Lineker dengan jelas tidak menikmati permainan yang disuguhkan para pemain asuhan Gaerth Southgate tersebut. Ia bahkan mengatakan bahwa menurutnya sang pelatih gagal menerapkan rencana utama taktis yang tepat pada laga tersebugt. Ini berujung pada hilangnya harapan para penggemar sepakbola di negeri Inggris untuk bermain dengan cantik pada kompetisi tersebut.
Dengan hasil ini, timnas Inggris hanya menyisakan 1 laga sebelum laga Piala Dunia dimulai di Qatar pada bulan November tahun ini. Akibat hasil mengecewakan tersebut, para pemain timnas Inggris langsung mendapatkan cemoohan dari para pendukungnya setelah laga resmi berakhir di kota Milan, Italia tersebut.
Tampaknya, Gareth Southgate sendiri mengakui ada yang salah dengan pihaknya. Setelah laga selesai, ia mengatakan bahwa dirinya memahami betul reaksi yang diberikan para pendukung di akhir pertandingan tersebut. Hasil yang mereka capai pada kesempatan tersebut memang sangat tidak memuaskan dan menurutnya hal tersebut layak mendapatkan reaksi emosional sedemikian.
Setidaknya dengan pengakuan tersebut, sang pelatih mengakui ada kesalahan besar di pihaknya. Jika pihak Inggris serius ingin mengembangkan permainan mereka sejak final Euro 2020, maka langkah besar harus diambil. Perjuangan di Piala Dunia 2022 tentunya akakn menjadi jauh lebih sulit daripada yang sebelumnya di tingkat regional tersebut. Kini semuanya menjadi tantangan besar bagi Gareth Southgate dan para pemainnya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Berkenalan dengan Rangga, seorang penulis olahraga dan penulis konten berpengalaman dengan pengetahuan dan pengalaman luas di dunia olahraga. Keahlian Rangga dalam olahraga tidak hanya sebatas permukaan, karena ia telah menghabiskan banyak jam untuk mempelajari dan menganalisis berbagai disiplin olahraga, mulai dari sepak bola, bola basket, bisbol, dan sebagainya. Dengan minat yang besar dalam taruhan olahraga, Rangga membawa perspektif unik ke dalam karyanya, membuat kontennya menjadi menghibur dan edukatif.